Skip to main content

Laporan Percobaan Ingenhausz : Coba-coba biologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
          Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
          Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
          Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang/palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
          Tidak semua gelombang cahaya matahari bisa di maanfaatkan tumbuhan untuk fotosintesis, panjang gelombang antara 400-700 nm merupakan  panjang gelombang yang cocok. Untuk panjang gelombang yang kurang dari dan lebih dari gelombang yang disebut Visible Light (400-700nm) tersebut ada yang tidak memiliki fungsi untuk fotosintesis dan bahkan mmemiliki sifat merusak bila terpapar.

B.       TUJUAN
          Tujuan kami dalam melakukan praktikum menegenai “Kerja Enzim Pada Kondisi pH Yang Berbeda” dan penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut.
Ø Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
Ø Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
Ø Mengetahui banyaknya oksigen yang dihasilkan apabila hydrilla mendapat banyak sedik cahaya yang berbeda.
Ø Mengetahui pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis

C.        MANFAAT
          Manfaat bagi siswa yaitu dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis  serta mengetahui zat yang dihasilkan proses fotosintesis, mengetahui pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, mengetahui pengaruh banyaknya intensitas cahaya terhadap laju respirasi. Selain itu peraktikan memperoleh pengetahuan baru, sehingga menambah pengalaman praktikan dalam subbab ini. Sedangkan manfaat bagi pembaca yaitu bisa dijadikan sebuah referensi bacaan/ilmu baru.

D.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah oksigen merupakan hasil dari proses fotosintesis ?
2.      Bagaimanakah pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis?
3.      Bagaimanakah pengaruh banyaknya/intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis ?
4.      Pada gelas beaker yang ditutup apakah yang menghasilkan banyak oksigen?
5.      Pada gelas beaker yang ditutp apakah yang paling sedikit menghasilkan oksigen ?

E.       HIPOTESIS
          Hipotesis kelompok kami pada praktikum ini adalah oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan dipengaruhi oleh banyak sedikitnya (intensitas) cahaya dan jenis gelombang cahaya yang diserap tumbuhan.

F.       WAKTU DAN TEMPAT
          Praktikum yang kami lakukan pada tanggal 5 September 2016, dan bertempat di lapangan sepakbola SMA 1 Bae Kudus.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN FOTOSINTESIS
          Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
          Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
          Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
          Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
          Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1.       Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2.      Reaksi Gelap
Gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a.    Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b.    Reduksi yaitu PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c.     Regenerasi yaitu pembentukan kembali RBP

B.       Klorofil Tumbuhan
          Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
          Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons).
          Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
          Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
a.      klorofil-a         : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
b.      klorofil-b         : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
          Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)

C.       FAKTOR LUAR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
1.        Intensitas cahaya
Energi cahaya yang diserap tumbuhan bergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis. semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil.
2.        Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Laju fotosintesis dapat ditingkatkan dengan meningkatnya kadar karbondioksida udara. Akan tetapi, bila kadarnya terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis terganggu.
3.        Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimal. laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Semakin tinggi suhu semakin tinggi laju fotosintesis, demikian juga sebaliknya. Namun bila siuhu terlalu tinggi, fotosintesis akan  berhenti karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien
4.        Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.        Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.        Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah dibandingkan  dengan tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan  berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
7.        Kadar oksigen
Bila kadar oksigen dari udara diturunkan dari 20% menjadi 1%, maka fotosintesis akan naik menjadi 30%. Jadi Oksigen mempunyai daya penghambat fotosintesis.
8.        Kandungan hara dalam tanaman
Unsur Mg dan N sangat dibutuhkan dalam pembentukan klorofil. Apabila unsur Mg dan N tidak cukup banyak tersedia, maka pembentukan klorofil terhambat. Hal ini dapat berdampak pada penurunan laju fotosintesis.

D.       TANAMAN HYDRILLA
          Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang tumbuh terus-menerus, hidup berkoloni dan dapat tumbuh di permukaan air hingga kedalaman 20 kaki. Tanaman air Hydrilla verticillata dapat tumbuh   bercabang-cabang   dengan   banyak   hingga mencapai   permukaan  air dimana percabangannya dapat menutupi seluruh permukaan air. Tanaman air ini dapat dijumpai di danau, kolam, sungai dengan kondisi air yang relatif jernih. Hydrilla verticillata digunakan sebagai habitat untuk beberapa hewan avertebrata (hewan tak bertulang belakang) dimana hewan-hewan tersebut digunakan untuk makanan ikan dan spesies lain seperti katak dan unggas. Setelah tanaman air tersebut mati kemudian akan diuraikan oleh bakteri pengurai dan digunakan sebagai makanan untuk hewan avertebrata sedangkan umbi atau bonggolnya biasanya dimakan oleh unggas.
          Hydrilla verticillata memiliki akar berwarna kekuning-kuningan yang tumbuh di dasar air dengan kedalaman sampai 2 meter. Batangnya tumbuh dengan panjang 1 sampai 2 meter dengan 2 hingga 8 helai daun yang tumbuh pada lingkar batangnya. Tiap-tiap daun memiliki panjang 5 sampai 20 mm dan 0,7 sampai 2 mm lebarnya dengan gerigi atau duri kecil disepanjang ujung daun. Hydrilla verticillata merupakan tumbuhan  berumah  satu  (meskipun kadang-kadang berumah  dua) dengan bunga jantan dan betina dihasilkan dalam satu tanaman. Bunganya kecil dengan 3 kelopak dan 3 mahkota dengan mahkota panjangnya 3 sampai 5 mm berwarna transparan dengan garis merah. Hydrilla verticillata juga dapat bereproduksi secara vegetatif dengan jalan fragmentasi, bertunas dan akar tinggal.
          Letak stomatanya lebih banyak berada pada permukaan bawah daun. Hal ini dibuktikan pada percobaan yang dilakukan oleh Ingen House diketahui bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen lebih cepat pada bagian permukaan sisi bawah daun daripada sisi permukaan atas daun. Disamping itu, temuan Ingen House menunjukkan bahwa terdapat sejumlah ± 100.000/cm2  stomata dibagian sisi permukaan bawah daun dan tidak ditemukan sama sekali adanya stomata di permukaan atas daun.


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A.       VARIABEL PERCOBAAN
          Dalam praktikum yang kami lakukan terdapat beberapa variable yang mempengaruhi hasil praktikum kami, penjelasannya adalah sebagai berikut.
1.      Variabel Terkontrol
Variable terkontrol adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variable bebas dengan variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel terkontrol digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabel kontrol dalam percobaan yang kami lakukan adalah memperlakukan hal yang sama terhadap objek, misal jenis ganggang (hydrilla) sama, jumlah hydrilla tempat dan waktu percobaan sama, jumlah  air yang digunakan sama, dll.

2.      Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variable terikat.
Variable bebas dalam percobaan yang kami lakukan adalah pada setiap tabung yang kami uji diberi perlakuan yang berbeda, yaitu dengan membiarkan tabung pertama di tempat teduh, tempat terbuka, tempat terbuka tetapi tabung dilapisi dengan kertas minyak dengan berbagai warna.

3.      Variabel Terikat
Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
Variabel terikat dalam percobaan yang kami lakukan adalah untuk mengetahui banyaknya oksigen yang dihasilkan apabila hidrilla diberi intensitas cahaya yang berbeda.

B.       ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1)      5 gelas beaker 1000 ml
2)      2 corong kaca
3)      5 tabung reaksi
4)      20 kawat penggantung
5)      Ember besar yang berisi air penuh
6)      Lidi dan korek api
7)      5 tanaman air hydrilla sp.

C.        LANGKAH KERJA
1.        Mengikat beberapa potong tanaman hidrillia sp. dengan benang, jangan terlalu kencang. Mengusahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas dan kuantitasnya. Memasang ikatan tanaman air ke dalam masing-masing corong.
2.        Mengisi ember dengan air sampai penuh. Kemudian, memasukkan corong ke gelas lalu keduanya dimasukkan kedalam ember yang sudah terisi air penuh sampai semuanya terisi air tanpa adanya udara.
3.        Menutup corong dengan tabung reaksi.
4.        Mengulangi langkah tersebut untuk percobaan perangkat yang lain.
5.        Merangkai 5 perangkat percobaan seperti pada gambar percobaan ingenhousz. Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan di dalam air agar tidak ada gelembung udara di dalam tabung reaksi.
6.        Meletakkan perangkat A ditempat yang terkena cahaya langsung. Meletakkan perangkat B ditempat teduh. Pasangkan kertas minyak dengan berbagai warna dan diletakkan ke tempat yang terkena cahaya langsung.
7.        Memperhatikan gelembung-gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung reaksi sehingga membentuk rongga udara.
8.        Mengamati selama 25 menit, membandingkan jumlah gelembung pada setiap perangkat. Mengangkat tabung reaksi dengan hati-hati lalu menutup ujung tabung reaksi dengan ibu jari agar gas oksigen tidak keluar dari tabung reaksi tersebut.
9.        Menyiapkan bara api untuk menguji adanya oksigen dalam proses fotosintesis tersebut dengan cara memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi dengan waktu bersamaan artinya harus dengan cepat agar gas oksigen tidak keluar dari tabung reaksi.
10.    Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.



BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN

a.        Pengamat 5 Menit Pertama
Beaker Glass
Gelembung
Tempat Teduh
+
Kertas Biru
+ +
Kertas Merah
+ + +
Kertas Hijau
+ + + +
Tempat Panas
+ + + +

b.        Pengamatan 5 Menit Kedua
Beaker Glass
Gelembung
Tempat Teduh
+ +
Kertas Biru
+ + +
Kertas Merah
+ + + +
Kertas Hijau
+ + +
Tempat Panas
+ + + +

c.         Pengamatan 5 Menit Ketiga
Beaker Glass
Gelembung
Tempat Teduh
+
Kertas Biru
+ + + +
Kertas Merah
+ + + +
Kertas Hijau
+ + +
Tempat Panas
+ + + + +

d.        Pengamatan 5 Menit Keempat
Beaker Glass
Gelembung
Tempat Teduh
++
Kertas Biru
+++
Kertas Merah
+++++
Kertas Hijau
+++++
Tempat Panas
+++++

e.         Rata-Rata Gelembung
Beaker Glass
Gelembung
Tempat Teduh
++
Kertas Biru
+++
Kertas Merah
++++
Kertas Hijau
+++
Tempat Panas
+++++

f.         Nyala api
Beaker Glass
Nyala Api
Tempat Teduh
+
Kertas Biru
+
Kertas Merah
+++
Kertas Hijau
+
Tempat Panas
++++







BAB V
PEMBAHASAN

Fotosintesis diartikan secara sederhana merupakan cara tumbuhan untuk mendapatkan makanan. Untuk pengertian lebih dalam lagi, fotosintesis merupakan suatu proses biokimia yang membutuhkan sinar matahari untuk energinya.  Fotosintesis dapat merubah karbon bebas dari CO2 diikat dan difiksasi menjadi karbohidrat sebagai energi dan oksigen sebagai hasil sampingannya. Pada dasarnya fotosintesis dibagi dua reaksi, reaksi terang dan teaksi gelap. Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang harus menggunakan cahaya untuk melengkapi dan menjalakan metabolismenya. Cahaya yang didapat diserap oleh klorofil (zat hijau) lalu energi yang dihasilkan ditangkap oleh senyawa fosfat dan dirubah menjadi energi fosfat atau ATP. Pada proses reaksi terang diperlukan donor elektron untuk menutupi elektron yang digunakan, donor elektron tersebit didapat dari air (H2O) melalui proses fotolisis yang menghasilkan elektron dan juga  oksigen yang dilepaskan. Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang, hanya bedanya reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi dibagain kloroplas yang disebut stroma.
Fotosintesis tidak terjadi begitu saja, tentunya ada aspek-aspek atau factor-faktor yang harus terpenuhi sebagi bahan ataupun kondisi-kondisi yang menunjang terjadinya fotositesis. Terdapat empat faktor yang harus ada dan sesuai agar fotosintesis berjalan lancar seperti suhu, konsentrasi karbondioksida, cahaya, dan air. Suhu merupakan kondisi eksternal bagi tumbuhan untuk berfotosintesis, kondisi suhu yang ideal bagi tumbuhan antara 30oC-40oC, bila kondisi suhu terlalu dingin atau kurang dari 30oC maka enzim yang ada didalam taaman tidak dapat bekerja secara maksimal, sedangkan bila kondisinya terlalu panas akan menyebabkan sel rusak dan enzim-enzim yang ada pun rusak. Konsentrasi karbon merupakan unsure penting dalam fotosintesis kare dengan carbon inilah karbohidrat dapat terbentuk, semakin banyak karbondioksida dalam udara semakin cepat pula fotosintesis terjadi. Cahaya adalah factor yang tidak kalah pentingnya, tanpa adanya cahaya penuh fotosintesis tidak dapat tejadi. Panjang gelimbang cahaya yang bisa digunakan fotosintesis antara 360-720 nm (Visible Light), dan air merupakan factor yang tidak bisa ditinggalkan karena struktur dari tanaman sendiri 80% merupakan air, tanpa adanya suplai air yang cukup kehidupan tanaman akan terancam, air juga dapat memnuhi unsure hara yang dibutuhkan tanaman karena pada air terlarut beberapa unsurhara yang dapat diserap tanaman walupun dalam konsentrasi sedikit.
Panjang gelombang cahaya pada laju fotosintesis berfungsi sebagai pemecah molekul air. Panjang gelombang yang digunakan meruapakan panjang gelombang tampak atau visible light, panjang gelombangnya antara 360 sampai dengan 720 nm. Panjang gelombang tampak merupakan panjang gelombang cahaya yang paling cocok untuk fotosintesis, bila panjang gelombangnya kurang dari 360 panjang gelombang tersebut biasa di sebut inframerah dan ini tridak befungsi dalam fotosintesis, sedangkan panjang gelombang yang lebih dari 720 nm dinamakan ultraviolet, bila terpapar ultraviolet dapat merusak jaringan dan sel pada tumbuhan.
Hydrilla merupakan tumbuhan air yang banyak terdapat di kolam, di sungai ataupun selokan.  Hydrilla sebenarnya termasuk tanaman pengganggu, karena pertumbuhannya yang pesat dapat menyumbat saluran irigasi. Tumbuhan air seperti hydilla memiliki metabolisme yang sama dengan tumbuhan diatas tanah, membutuhkan karbondioksida dan air utuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Pertumbuhan hydrilla yang cepat membuat laju fotosintesis juga cepat. Dalam perkembangannya, hydrilla banyak digunakan untuk praktikum pengamatan fototosintesis tanaman karena sangat mudah pengaplikasiaanya. Pengamatan yang bisa digunakan adalah dengan memotong tangkai hydrilla dan tetap didalam air, selanjutnya biarkan terkena cahaya matahari, maka akan terlihat gelembung yang keluar dari bekas potongan tangkai tersebut. Gelembung yang keluar meruapakan oksigen yang dihasilkan karena fotosintesis hydrilla. Kemudahan pengamatan ini membuat hydrilla digunakan sebagai alat praktikum.
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan cahaya matahari. Hanya panjang gelombang cahaya matahari tertentu yang dapat diserap oleh pigmen yang berada di daun. Semakin tinggi panjang gelombang, semakin banyak pula gelembungnya bgitu juga sebaliknya.
Pada praktikum yang dilakukan menggunakan lima pembeda yaitu ditaruh di tempat teduh, di tempat terang (tanpa dibungkus), di tempat terang (dibungkus kertas minyak warna merah), di tempat terang (dibungkus kertas minyak warna biru), dan di tempat terang (dibungkus kertas minyak warna hijau). Hal ini merupakan perbedaan perlakuaan yang dilakaukan terhadap hydrilla, pengamatan perbedaan perlakuaanya adalah dengan memberikan panjang gelombang yang berbeda-beda terhadap hydrilla. Pada suatu artikel menyebutkan bahwa warna merah memiliki panjang gelombang 610-700 nm, kuning 510-600 nm, 410 sampai dengan 500 nm (Wikipedia, 2013) .
a)        Di taruh di tempat teduh
          Tanaman diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah/gelap, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari tidak adanya gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil. Jadi pada bagian ini, pengamatan oksigen paling sedikit dibanding yang lain dan gelembung yang dihasilkan kecil-kecil dan jarang. Kemudian untuk hasil pengujian oksigen diperoleh bara api yang redup (+). Hal ini menandakan oksigen hasil respirasi tanaman air sangat sedikit.
b)        Di taruh di tempat terang (tanpa dibungkus)
          Dengan kondisi di tempat terang tanpa dibungkus, proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut.
          Pada pengamatan yang kami lakukan, diperoleh hasil akhir yaitu oksigen yang dihasilkan dengan ditandai gelembung lebih banyak jika dibandingkan yang lain (paling banyak) serta gelembung yang dikeluarkannya lebih stabil/sering dan besar-besar.  Kemudian untuk hasil pengujian oksigen dengan bara api, dihasilkan bara api yang cukup terang (++++) dan menyala lebih lama dari pada yang lain. Hal ini menandakan banyak oksigen yang dihasilkan  dari respirasi tanaman air.
c)         Di taruh di tempat terang (dibungkus kertas minyak merah)
          Infra merah, ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 650 nm dan 750 nm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
          Pada pengamatan yang kami lakukan, diperoleh hasil akhir yaitu oksigen yang dihasilkan dengan ditandai gelembung cukup banyak jika dibandingkan gelas yang dibungkus dengan kertas minyak lain serta gelembung yang dikeluarkannya lebih cukup stabil/sering dengan ukuran gelembung cukup besar. Kemudian untuk hasil pengujian oksigen dengan bara api, diperoleh hasil pengamatan bara api yang cukup terang (+++), dan menyala sebentar. Hal ini menandakan bahwa oksigen yang dihasilkan cukup banyak.
d)        Di taruh di tempat terang (dibungkus kertas minyak hijau)
          Berdasarkan teori, sinar yang berwarna hijau itu memiliki urutan panjang gelombang keempat dari, yaitu sebesar 520-565 nm.
          Pada pengamatan yang kami lakukan, diperoleh hasil akhir yaitu oksigen yang dihasilkan dengan ditandai gelembung lebih sedikit jika dibandingkan gelas yang dibungkus dengan kertas minyak merah, serta gelembung yang dikeluarkannya dengan ukuran kecil dan cukup sering. Kemudian untuk pengujian oksigen dengan menggunakan bara api diperoleh hasil nyala api redup (+) dan sekejap. Dalam hal ini kami mungkin sedikit tidak tepat dalam memasukkan bara api ke mulut tabung reaksi, sehingga hasil pengamatan oksigen tidak sebanding dengan oksigen yang dihasilkan.
e)         Di taruh di tempat terang (dibungkus kertas minyak biru)
          Berdasarkan teori, sinar yang berwarna hijau itu memiliki urutan panjang gelombang keempat dari, yaitu sebesar 520-565 nm.
          Pada pengamatan yang kami lakukan, diperoleh hasil akhir yaitu oksigen yang dihasilkan dengan ditandai gelembung lebih sedikit jika dibandingkan gelas yang dibungkus dengan kertas minyak hijau, serta gelembung yang dikeluarkannya dengan ukuran kecil dan jarang, tetapi gelembung yang dihasilkan lebih banyak jika disbanding yang ditaruh ditempat teduh/gelap. Kemudian untuk pengujian oksigen dengan menggunakan bara api, ternyata nyala api redup (+), dan nyala sebentar. Jika dibandingkan dengan uji yang ditaruh di tempat terang (dibungkus kertas minyak warna hijau) maka bara apinya lebih redup.

Dua produk utama dari proses fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Air yang diserap oleh tanaman diubah menjadi hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi yang berasal dari matahari. Sementara oksigen dilepaskan di atmosfer melalui stomata sebagai bi-produk, hidrogen digunakan oleh tanaman untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Di sisi lain, glukosa diproduksi dan disimpan dalam struktur molekul kompleks dari sel tanaman. Tindakan yang sama sebagai sumber energi bagi organisme hidup, dan dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebagai bagian dari rantai transfer energi makanan.  Dari semua produk ini, hidrogen adalah yang paling bermanfaat bagi tanaman seperti yang digunakan oleh mereka untuk mempersiapkan makanan merseka sendiri.
Demikian pula, oksigen yang dirilis sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi, glukosa memainkan peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi semua jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk manusia.
Pada percobaan yang telah kami lakukan terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Hal itu dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung udara yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla. Selain itu proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh panjang dan intensitas gelombang yang diterima oleh suatu tanaman. Semakin besar panjang gelombang maka semakin besarpula oksigen yang dihasilkan, dan sebaliknya. Begitu pula untuk intensitas cahaya yang menyinari tanaman.
Dari hasil percobaan, gelembung-gelembung yang dihasilkan proses respirasi ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala (mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
Dari data hasil pengamatan nyala bara api pada mulut tabung, diperoleh data seperti berikut.
Beaker Glass
Nyala api
Tempat Teduh
+
Kertas Biru
+
Kertas Merah
+++
Kertas Hijau
+
Tempat Panas
++++

Dapat kita ketahui bahwa yang paling banyak menghasilkan oksigen menurut pengamatan kelompok kami yaitu tanaman air (Hydrilla) yang ditaruh di tempat terang tanpa ditutupi dan ditaruh ditempat terang dengan ditutupi kertas minyak warna merah.
Dalak praktikum yang kami lakukan ada beberapa yang hasilnya kurang sesuai, hal tersebu dikarrnakan oleh factor penghambat dalam praktikum ini. Contohnya adalah seperti berikut.
a)      Membandingkan banyaknya oksigen antara gelas yang satu dengan yang lain cukup sulit. Karena keterbatasan alat, dan mempengaruhi hasil peritungan pengamatan.
b)      Posisi tabung reaksi kami sedikit miring dikarenakan tidak ada kawat yang menyangga, sehingga mungkin sedikit mempengaruhi hasil.
c)       Pada saat menutup ujung tabung reaksi tidak terlalu rapat memungkinkan oksigen dapat keluar.
d)      Ketepatan antara memasukkan bara api ke mulut tabung reaksi juga mempengaruhi hasil pengamatan.
e)       Dalam memulai praktikum tidak serentak dikarenakan pengisian air pada Glass Beaker tidak dilakukan secara bersamaan.
BAB VI
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
          Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan hasil pengamatan dan analisis data yang kami lakukan sebagai berikut.
1.     Ada  pengaruh  pemberian  spektrum  cahaya  warna  putih,  merah,  kuning,  hijau  dan  biru terhadap laju fotosintesis tanaman air Hydrilla Verticillata.
2.     Terdapat  perbedaan jumlah oksigen  yang  terkumpul setiap  pemberian spektrum  cahaya  pada tanaman air Hydrilla Verticillata pada masing-masing perlakuan.
3.     Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
4.     Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
5.     Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
6.     Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
7.     Adapun faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi fotosintesis yaitu :
Ø Konsentrasi CO2 (karbondioksida) di udara
Ø Klorofil
Ø Intensitas cahaya
Ø Air
Ø Suhu

B.       SARAN
·        Dalam melakukan praktikum ini dibutuhkan waktu yang lebih lama dan suasana yang kondusif karena butuh ketelitian dalam mengamati hasil praktikum.
·        Dibutuhkan alat– alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan lebih akurat.
·        Dibutuhkan penjelasan lebih detail mengenai langkah melakukan percobaan agar data yang diperoleh lebih akurat.
·        Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

·        Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul.

Comments

Popular posts from this blog

Lapoaran Kerja Enzim Katalase (Ekstrak Hati, Jantung, Kentang) Pada Kondisi yang Berbeda : Coba-coba Biologi

BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG           Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).           Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik ol

MAKALAH LENGKAP REKAYASA GENETIKA SMA KELAS 12 : Coba-coba Biologi

KATA PENGANTAR         Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat ,patunjuk ,dan karunianya. Akhirnya Makalah dengan judul REKAYASA GENETIKA ini dapat terselesikan dengan baik dan lancar.             Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara melakukan rekayasa genetika dan apa saja manfaat maupun kerugian dari rekayasa genetika. Dalam pembuatan Makalah ini Penulis tak lupa berterima kasih kepada : 1.                    Bapak Supriyono S.Pd,M.Pd selaku Kepala SMA 1 BAE KUDUS. 2.                   Bapak Agus Pujo S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi. 3.                   Ibu Sri Rejeki S.Pd selaku wali kelas XII MIPA 3. 4.                   Kedua orang tua kami yang telah membantu kami. 5.                   Dan terakhir teman-teman kami yang telah memberi informasi. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna seperti pepatah “ Tiada Ganding Yang Tak Retak ”, oleh karena