BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Salah satu ciri
makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman terjadi
karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik)
yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel
secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan
perkembangan merupakan spesialisasi sel sel menjadi struktur dan fungsi
tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Perkecambahan merupakan proses
munculnya tanaman kecil dari dalam biji.
Pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
adalah cahaya. Tumbuhan membutuhkan cahaya, tetapi banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Kekurangan cahaya matahari
akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu, kekurangan
cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran
kecil, tipis dan berwarna pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat
terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek,
daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Pada saat
pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan, terdapat banyak sekali
teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme, maupun macam-macam
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Namun, teori tersebut belum dapat
dipelajari penuh jika kita belum mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di
lingkungan kita. Selain itu, masih banyak siswa-siswa yang belum dapat
menunjukan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sebuah tanaman.
Untuk itu, penulis mengadakan praktek lapangan sekaligus penelitian
untuk lebih mengetahui dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan
berlandaskan teori-teori tersebut, di dalam penelitian ini, penulis akan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
B.
TUJUAN
Tujuan penulis
melakukan praktikum dan menulis laporan ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh pembimbing mata pelajaran biologi.
2.
Mengetahui bagaimana kah proses
perkecambahan pada biji kacang hijau.
3.
Mempelajari dan mengetahui
pengaruh cahaya terhadap perkembangan kecambah kacang hijau
4.
Mempelajari dan mengetahui
perbedaan perkecambahan kacang hijau di tempat terang dan gelap
5.
Mempelajari dan mengetahui
faktor-faktor yang mepengaruhi perbedaan perkecambahan kacang hijau di tempat
terang dan gelap
6.
Mengetahui perbedaan warna daun
dan batang kedua tanaman.
C.
MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat bagi siswa
yaitu dapat memberikan pengalaman khususnya untuk penulis sebagai peneliti
sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda
intensitas cahayanya.
Manfaat bagi guru
yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan
uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.
Manfaat
bagi pembaca yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang
berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam kacang hijau dengan intensitas
cahaya yang tepat.
D.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah ada perbedaan kecepatan
tumbuh kecambah ditempat terang dan gelap ?
2.
Pada gelas manakah kecambah kacang
hijau tumbuh paling cepat ? Mengapa?
3.
Apa akibatnya jika kecambah
disimpan ditempat gelap dalam waktu yang
cukup lama, jelasakan !
4.
Menurutmu mana yang lebih
baik, pertumbuhan tanaman ditempat gelap
atau ditempat terang?
5.
Jelaskan pengaruh cahaya terhadapa
pertumbuhan tanaman ?
6.
Apa kesimpulan dari percobaan ini
?
E.
HIPOTESIS
Perkecambahan pada biji
kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan
yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan ditempat
terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh
cahaya matahari.
F.
JADWAL DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada tanggal 30
Juli 2016 sampai 4 Agustus 2016. Tempat penelitian adalah di rumah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Salah satu ciri
organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak
dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel.
Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif karena dapat diukur atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan
proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan
fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan bersifat
kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat
dinyatakan dalam satuan bilangan.
B.
PERKECAMBAHAN
Perkecambahan merupakan
proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau munculnya plantula(tumbuhan
kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai
dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum
bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama
perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan
pertumbuhan. Enzim–enzim akan mulai mencerna bahan–bahan yang disimpan pada kotiledon,
dan nutrient–nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim
yang berperan dalam penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase,
beta-amilase, dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktifitas
dan mensintesis enzim–enzim tersebut.
C.
TIPE PERKECAMBAHAN
Tipe
perkecambahan dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1. Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang
tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan
tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang
tanah (Arachis hypogaea).
2. Perkacambahan hypogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam
tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah,
sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang
kapri (Pisum sativum), jagung(Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
D.
PERTUMUHAN PRIMER
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat
dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
1.
Daerah pembelahan sel, terdapat di
bagian ujung akar. Sel–sel di daerah ini aktif membelah (bersifat
meristematik).
2.
Daerah perpanjangan sel, terletak
di belakang daerah pembelahan. Sel–sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk
membesar dan memanjang.
3.
Daerah diferensiasi sel, merupakan
daerah yang sel–selnya berdefisiasi menjadi sel–sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
E.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
kambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter
batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan
gymnospermae. Aktifitas pembelahan kambium mengarah ke arah luar dan dalam.
Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter
batang.
F.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
Faktor eksternal:
1.
Cahaya merupakan factor utama sebagai sumber energy dalam fatosintesis untuk
memproduksi tepung atau karbohidrat, namun cahaya juga sebagai penghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat mengurangi auksin.
2.
Suhu atau Temperatur, mempengaruhi pertumbuhan pada rproduksi
tumbuhan . Perubahan temperature dari dingin atau panas mempengaruhi kemampuan
fotosintesis ,translokasi, respirasi, dan transpirasi.
3.
Kelembaban , kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan
dan lebih sedikit yang di uapkan. Kondisi tersebut mendukung pemanjangan
sel-sel.
4.
Air merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan . Air
berfungsi untuk fotosintesis , mengatifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban
dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air reaksi kimia dalam sel tidak dapat
berlangsung sehingga mengakibatkan kematian tumbuhan.
5.
Nutrisi (makanan) merupakan bahan baku utama untuk organism dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Jika tumbuhan kekurangan sebagian nutrisi itu
maka akan mengalami defisien. Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara
esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat
diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
a. Nitrogen
(N), peranannya :
-Merangsang
pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
-Membuat
tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
-Merupakan
bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
b. Fisfor (P),
peranannya :
- Memacu
pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
- Mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
- Memperbesar
persentase pembentukan bunga menjadi buah.
-Sebagai bahan
penyusun inti sel lemak dan protein
c. Kalium (K),
perananya :
-Memperlancar
fotosintesis
-Membantu
pembentukan protein dan hidrat arang
-Sebagai
katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
-Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman
-Meninggikan
kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
-Meninggikan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
-Mempercepat
pertumbuhan jaringan merismatik
d. Magnesium
(Mg), perananya :
-Merupakan bahan penyusun klorofil
-Mengaktifkan enzim yang berperan pada
metabolisme karbohidrat.
-Menaikkan
kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
e. Kalsium
(Ca), perananya :
-Merangsang
pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
-Mengeraskan
jerami dan bagian kayu tanaman.
f. Belerang
(S), peranannya :
-Sebagai penyusun utama ion fosfat
-Menambah kandungan protein dan vitamin
-Membentuk bintil akar tanaman
kacang-kacangan dan butir hijau daun.
g. Klor (Cl)
peranannya :
-Meningkatkan
kuantitas dan kualitas tanaman
h. Besi (Fe),
peranannya :
-Membentuk
klorofil
i. Mangan (Mn),
peranannya :
-Menyusun
klorofil dan proses fotosintesis
-Mearngsang
perkecambahan biji dan pemasakan buah
j. Tembaga dan
Seng (Cu dan Zn), peranannya :
-Mengatur
sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil
-Diperlukan
pada tanah alkalis dan organik
k. Borium (B),
peranannya :
-Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
-Meningkatkan
produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
l. Molibdenum
(Mo), peranannya :
-Membantu
proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur
6.
Oksigen, berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan karena oksigen penting
dalam respirasi yang menghasilkan energy.
7.
Grafitasi, bila cahaya mempengaruhi arah tumbuhan tunas maka pengaruhi bumi
akan mempengaruhi pertumbuhan akar menuju ke pusat bumi. Arah gerak akar yang
membumi disebut Geotropisme.
Faktor internal:
1. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
a.
Auksin
Banyak terdapat pada titik tumbuh batang (koleoptil) dan akar
(koleoriza)
Fungsi dalam:
·
Pembentangan sel
·
Pembelahan sel
·
Merangsang pembentukan buah dan
bunga
·
Menyebabkan pembengkakan batang
·
Merangsang akar lateral dan akar
luar
Teknologi pemanfaatan auksin:
·
Pemotongan ujung batang bonsai
·
Partenokarpi
·
Pemberantasan gulma
b.
Giberelin
Banyak terdapat pada berbagai organ seperti akar, batang, tunas, daun,
tunas-tunas bunga, bintil akar buah dan jaringan kalus serta biji
Berfungsi dalam:
·
Merangsang atau memacu aktifitas
cambium
·
Berperan dalam partenokalpi
·
Mempercepat tumbuhan bunga
·
Merangsang pertumbuhan lebih cepat
tinggi dan normal
·
Diferensiasi akar
Teknologi pemanfaatan:
·
Menambah tinggi jagung yang kerdil
·
Pada gandum untuk mensintensis
entim hidrolisispati
·
Pembuatan bonsai
c.
Sitokinin
Banyak terdapat
pada jaringan pembuluh tumbuhan.
Berfungsi dalam:
·
Merangsang pelebaran daun
·
Memperkecil dominasi apical
·
Menunda pengguguran daun
·
Merangsang pertumbuhan daun
sehingga lebih cepat memanjang
Teknologi
pemanfaatan sitokinin
·
Pengawetan bunga dan buah kultur
jaringan
·
Perontokan bunga dan buah
d.
Asetilin
Banyak terdapat
pada buah yang sudah tua
Berfungsi dalam
·
Mempercepat pemasakan buah
·
Berperan dalm pengguguran bunga
dan daun
·
Menyebabkan pertumbuhan batang
kokoh dan tebal
Teknologi
pemanfaatan asetilin
·
Penggunaan karbit pada pemasakan
buah
·
Pengaruh etilen terhadap pemasakan
buah tomat
e.
Asam absisat
Banyak terdapat
pada batang daun dan biji
Berfungsi dalam
·
Membantu pembentukan zona absisi
sehingga menyebabkan pengguguran daun,buah dan daun
·
Membantu penutupan stomata daun
untuk mengurangi penguapan
·
Mempertahankan diri jika berada
pada lingkungan yang tidak sesuai
f.
Asam traumalin
Banyak terdapat
pada cambium pada batang dikotil. Berfungsi meregenerasi sel pada tumbuhan jika
jaringan tumbuhan terluka
g.
Kaulokalin
Banyak terdapat
pada jaringan maristem pada seluruh tumbuhan
Berfungsi dalam
merangsang pembentukan batang
h.
Filokalin
Banyak terdapat
pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan
Berfungsi dalam
merangsang pembentukan daun
i.
Antokalin
Banyak terdapat
pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan. Berfungsi dalam merangsang
pembentukan bunga, batang dan akar tanaman mempunyai kemampuan untuk
memperbaiki luka
j.
Rizokalin
Banyak terdapat
pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan. Berfungsi dalam merangsang
pertumbuhan akar rizokalin identik dengan vitamin B1
2. Gen
Gen adalah sifat turunan yang dapat diturunkan pada
krturunannya,Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar penyusun
tumbuh-tumbuhan dikendalikan secara langsung oleh gen.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A.
VARIABEL
1.
Variabel Bebas
Variabel bebas
merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya
perubahan atau timbulnya variable terikat.
Variable bebas dalam percobaan yang kami lakukan
adalah banyak sedikitnya intensitas cahaya.
2.
Variabel Terikat
Variable terikat
merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variable bebas.
Variabel terikat dalam percobaan yang kami lakukan
adalah kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau.
3.
Variable
Terkontrol
Variable terkontrol
adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variable bebas dengan variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang
tidak diteliti. Variabel terkontrol digunakan oleh peneliti bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabel kontrol dalam percobaan yang kami lakukan
adalah memperlakukan hal yang sama terhadap objek, misal dengan jumlah biji
kacang hijau harus sama, jumlah air yang diberikan harus sama, banyak helai
kapas harus sama, jenis kacang hijau harus sama, tempat(wilayah) penelitian
sama dan lain-lain.
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam
melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut
·
Biji kacang hijau
·
Kapas
·
Gelas plastik (minimal dua gelas)
·
Air
·
Alat tulis (penggaris, kertas, pensil)
C.
LANGKAH KERJA
1) Siapkan dua buah
gelas plastik kosong.
2) Masukkan )kapas
yang telah diberi air secukupnya.
3) Masukkan
masing-masing lima biji kacang hijau kedalam gelas plastik yang sudah disiapkan
(usahakan posisi biji kacang hijau antara satu dengan lainnya tidak
berdekatan).
4) Berilah
label/tanda pada masing-masing gelas plastik tersebut agar tidak tertukar
(misalnya pada gelas pertama diberi label “sinar matahari”, sedangkan pada
gelas kedua diberi label “tempat gelap”).
5) Letakkan gelas
yang diberi label pada tempat yang sudah disiapkan.
6) Amati dan
catatlah perkembangan masing-masing biji kacang hijau setiap harinya (selama ±
seminggu).
7) Buatlah grafik
signoid dari data yang sudah ditulis.
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan biji kacang hijau yang tumbuh di
tempat yang teduh (terbuka)
Hari Ke
|
Tinggi biji1 (mm)
|
Tinggi
biji2 (mm)
|
Tinggi
biji 3 (mm)
|
Tinggi
biji 4 (mm)
|
Tinggi
biji 5 (mm)
|
Rata –
rata (mm)
|
2 Agustus 2016
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3 Agustus 2016
|
11
|
7
|
8
|
7
|
7
|
8
|
4 Agustus 2016
|
16
|
13
|
14
|
15
|
14
|
14,4
|
5 Agustus 2016
|
24
|
23
|
22
|
24
|
28
|
24,2
|
6 Agustus 2016
|
90
|
72
|
79
|
82
|
73
|
79,2
|
7 Agustus 2016
|
157
|
138
|
147
|
161
|
142
|
149
|
Tabel pengamatan biji kacang hijau yang tumbuh di
tempat yang gelap (tertutup)
Hari Ke
|
Tinggi
biji 1 (mm)
|
Tinggi
biji 2 (mm)
|
Tinggi
biji 3 (mm)
|
Tinggi
biji 4(mm)
|
Tinggi
biji 5 (mm)
|
Rata–rata
(mm)
|
2 Agustus 2016
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3 Agustus 2016
|
7
|
5
|
13
|
5
|
10
|
8
|
4 Agustus 2016
|
13
|
27
|
34
|
30
|
20
|
24,8
|
5 Agustus 2016
|
15
|
30
|
53
|
61
|
26
|
37
|
6 Agustus 2016
|
82
|
101
|
168
|
132
|
85
|
113,6
|
7 Agustus 2016
|
156
|
116
|
265
|
202
|
204
|
188,6
|
BAB V
PEMBAHASAN
Penelitian di atas membandingkan pertumbuhan kacang hijau
yang diletakkan di dua tempat berbeda, yaitu tempat terang dan gelap.Dari hasil
penelitian di atas, kecambah kacang hijau yang paling cepat tumbuh adalah
kecambah kacang hijau yang berada di tempat gelap.Tumbuhan kacang hijau di
tempat gelap ini dengan begitu cepat tumbuh menjadi tinggi.
Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat
gelap lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan kecambah di tempat terang yaitu
adanya pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari
hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang
berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk
tumbuhan.Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi
fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya,
tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari.
Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan
mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang
dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral.
Bila tunas apikal batang dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan
daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal.Inilah yang menjadi penyebab
kecambah yang berada di tempat gelap lebih cepat pertumbuhan tingginya,
dibandingkan dengan kecambah yang berada di tempat terang.
Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan yang
berada di tempat gelap. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih
cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat lemah dan cenderung
warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan
ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi
auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di
tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif
pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta
daun berkembang baik.
A.
Apakah ada perbedaan kecepatan
tumbuh kecambah ditempat terang dan gelap ?
Ada, kecambah yang
tumbuh di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dari pada kecambah yang tumbuh
di tempat terang karena cahaya dapat menguraikan hormon Asam Absisat (ABA) yang
dapat menghambat pertumbuhan.
B.
Pada gelas manakah kecambah kacang
hijau tumbuh paling cepat ? Mengapa?
Pada gelas biji kacang
hijau yang di taruh di tempat gelap tumbuh lebih cepat dari pada yang tumbuh di
tempat teduh. Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat gelap
lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan kecambah di tempat terang yaitu adanya
pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari hormon
auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang
berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk
tumbuhan.Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi
fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya,
tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari.
C.
Apa akibatnya jika kecambah
disimpan ditempat gelap dalam waktu yang
cukup lama, jelasakan !
Kecambah yang berada di
tempat gelap ternyata tumbuh lebih
cepat, tetapi daunnya kecil, tipis kekuningan, batangnya lemah dan airnya tidak
banyak. Jika tumbuhan kacang hijau dibiarkan dalam waktu lama maka lama
kelamaan akan mati.
D.
Menurutmu mana yang lebih
baik, pertumbuhan tanaman ditempat gelap
atau ditempat terang?
Menurut saya
pertumbuhan tanaman ditempat terang lebih baik dari pada di tempat gelap,
karena di tempat terang daunnya tumbuh dengan cepat dan relatif tebal,
batangnya kuat, akarnya tumbuh banyak karena kecambah ini mendapatkan sinar
matahari langsung, kecambah mengandung sedikit air, banyak mengandung gula,
jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal, sehingga daun
menjadi lebih tebal dan sempit.
E.
Jelaskan pengaruh cahaya terhadapa
pertumbuhan tanaman ?
Cahaya sangat
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tunbuhan,dimana untuk tumbuh dan untuk
hidup tumbuhan membutuhkan zat makanan. Oleh karna itu oleh bantuan cahaya
matahari tumbuhan dapat memasak makanan nya sendiri yang disebut dengan proses
fotosintesis. Cahaya juga berpengaruhi terhaap perkembangan pucuk dari saat
biji muncul menembus permukaan tanah. Dan juga cahaya berpengaruh terhadap arah
pertumbuhan akar dan perluasan atau tidak bergulungnya daun.
F.
Apa kesimpulan dari percobaan ini
?
Tumbuhan kacang hijau di tempat gelap
memiliki pertubuhan lebih pesat dibandingkan tumbuhan kacang hijau yang berada
di tempat terang. Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat gelap
lebih cepat pertumbuhannya dibandingksn kecambah di tempat terang adalah adany
pengaruh dari hormon auksin. Jika terkena
cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini
mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat
dari bagian yang terkena cahaya matahari. Tumbuhan yang tumbuh di tempat yang
gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya
tidak berkembang (etiolasi). Keadaan
ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi
auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di
tempat yang terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi
relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
BAB VI
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
praktikum yang kami lakukan adalah sebagai berikut.
1.
Berdasarkan pengamatan yang telah
kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh
faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempengaruhinya. Dari hasil
pengamatan, tumbuhan kacang hijau di tempat gelap memiliki pertumbuhan lebih
pesat dibandingkan tumbuhan kacang hijau yang berada di tempat terang. Faktor
yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih cepat
pertumbuhannya dibandingkan kecambah di tempat terang, itu adalah adanya
pengaruh dari hormon auksin. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak
aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari
akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Tumbuhan yang
tumbuh ditempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat,
kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat
tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat yang
terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek,
daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2.
Tumbuhan yang masih kecil, belum
lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di
dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
3.
Biji dapat berkecambah karena di
dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu
akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga( kaulikulus).
4.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut
terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.
Kacang hijau yang tumbuh di tempat
terang dan di tempat gelap memiliki perbedaan, yaitu :
Kecambah yang berada di tempat terang memiliki ciri-ciri,yaitu:
a. Memiliki batang yang pendek
b. Batangnya kokoh
c. Daunnya lebar, tebal, dan berwarna hijau
segar
Kecambah yang berada di tempat gelap
memiliki ciri-ciri,yaitu:
a. Memiliki batang yang panjang
b. Batangnya tidak kokoh/lemah
c. Daunnya kecil, tipis, dan berwarna kuning
puca
B.
SARAN
Saran kami
dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut.
·
Sebelum penanaman, terlebih dahulu
dilakukan perendaman untuk memecah doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan
akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri. Jadim sebaiknya
perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan
ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
·
Sebaiknya, percobaan dilakukan
dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam
menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada
ditempat gelap.
·
Dalam melakukan suatu percobaan,
lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang
mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan
berhasil.
·
Dalam mengukur tinggi kecambah,
harus dilakukan secara teliti.
·
Dalam melakukan percobaan,
hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
I really appreciate your support on this.
ReplyDeleteLook forward to hearing from you soon.
I’m happy to answer your questions, if you have any.
เครดิตฟรี
คาสิโนออนไลน์
เล่นบาคาร่า
Many thanks for your kind invitation. I’ll join you.
ReplyDeleteWould you like to play cards?
Come to the party with me, please.
See you soon...
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
แจกเครดิตฟรี ฝากถอนง่าย
เล่นบาคาร่า
เล่นบาคาร่า